B. Pelaksanaan Teknis
Kebun Pangkas.
1. Tanaman induk berasal dari indukan yang sudah berumur satu tahun.
2. Kebun pangkas di buat pada 12 Desember 2008.
3. Keutuhan pohon induk dipertahankan untuk mencegah kematian.
4. Saat pemangkasan, diperhatikan juga teknis pengambilan pucuk.
5. Pucuk yang layak diambil dengan ciri-ciri memiliki tiga pasang daun, batang berbulu, batang masih muda dan pemotongan dilakukan secara rata.
6. Menjaga kondisi pucuk agar tetap segar dengan di simpan dalam ember yang sudah di isi air.
7. Pemilihan Pucuk dari tanaman induk menggunakan rumus 3:5:7. dalam artian 3 pasang daun 5 cm jarak daun ke daun dan 7 untuk tinggi keseluruhan.
Kondisi Sungkup.
Sungkup terbuat dari bambu yang di tutup dengan menggunakan plastik berukuran 0,5 mm. Sungkup yang dibuat di usahakan tertutup rapat jangan sampai terdapat lubang yang berpeluang masuk keluarnya udara terlal banyak. Hal tersebut berkaitan dengan kondisi dan kualitas sungkup yang akan mempengaruhi pertumbuhan akar. Sungkup yang dibuat berkapasitas 700 buah untuk per sungkupnya dengan ukuran 1x 5 Meter.
Tahapan Stek Pucuk.
1. Pucuk dari hasil pemangkasan di kumpulkan dan dibersihkan menggunakan air. Hal ini di lakukan agar pucuk dalam kondisi bersih dari kotoran dan agar daun tetap segar.
2. Pucuk kemudian di celupkan kedalam larutan hormon IBA untuk merangsang pertumbuhan akar selama 10 menit.
3. Pucuk yang sudah siap ditancapkan pada polybag yang sudah di beri media tanam dengan perbandingan 3 pupuk : 2 Pasir: 1 Top Soil.
4. Polybag yang digunakan adalah polybag yang transparat dengan maksud agar akar yang tumbuh dapat terlihat dengan jelas saat proses sleksi.
5. Untuk perawatan Stek pucuk di siram setiap pagi dan sore. Waktu ideal, untuk pagi adalah pukul 7-10 dan sore pukul 3-5.
6. Setelah berumur 1-2 minggu dilakukan proses akli, yaitu sungkup sengaja di buka sebelum proses sleksi.
7. Setelah berumur 1,5 bulan dilakukan proses sleksi untuk pemilihan stek pucuk yang akan di pindahkan pada bedeng seeding. Kriteria sleksi stek pucuk diantaranya adalah:
a. Tanaman jati yang sudah tumbuh akar.
b. Akar tumbuh dengan bagus dan banyak.
c. Akar yang keluar dari polybag di pangkas.
d. Daun yang tumbuh sehat.
e. Kuat saat di keluarkan dari sungkup.
f. Pucuk berwarna kekuningan.
8. Jika di temukan tanaman jati yang mati atau layu segera di pisahkan dari sungkup. Sedangkan jika terdapat daun dan batang yang kering harus segera di bersihkan di bersihkan. Untuk tanaman yang masih belum tumbuh akarnya tetapi masih dalam kondisi segar akibat telat tumbuh (Akli) tetap di simpan dalam sungkup.
9. Setelah bibit di perkirakan kuat dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, kemudian di pindahkan ke bedeng open area. Dalam tahapan ini, bibit memiliki resiko kematian.
10. Bedengan dalam open area di alasi plastik terlebih dahulu untuk menekan akar hingga pertumbuhan menjadi rata. Setelah beberapa minggu, media tanam pada polybag akan berkurang seiring dengan pertumbuhan akar yang semakin banyak.
C. Kelemahan Dan Kelebihan Stek Pucuk
Kelebihan dalam stek pucuk ini yaitu tanaman yang di perbanyak memiliki karakteristik yang sama dengan induknya, juga peluang hidup yang lebih besar walaupun pertumbuhan akar terlambat.
Sedangkan kekurangan dari stek pucuk ini yaitu kondisi media tanam dan peralatan yang digunakan harus dalam keadaan yang steril dan bersih. Polybag yang sudah di gunakan dalam sek pucuk ini tidak dapat di gunakan lagi karena kondisi media tanam yang sudah tidak steril.
Comments
Post a Comment
Isi Komentar kamu untuk Posting ini!!