Skip to main content

PANDUAN TEKNIS PERSEMAIA TANAMAN PINUS

Pinus merkusii dengan nama daerah tusam banyak dijumpai tumbuh di belahan bumi bagian selatan. Pohon bertajuk lebat, berbentuk kerucut mempunyai perakaran cukup dalam dan kuat. Walaupun jenis ini dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat, bahkan mendekati 0 meter di atas permukaan air laut, dengan tempat tumbuh yang terbaik pada ketinggian tempat antara 400 – 1500 m dpl, pada tipe iklim A dan B menurut Schmidt – Ferguson, pada curah hujan sekurang-kurangnya 2000 mm/tahun tanpa dengan jumlah bulan kering 0 – 3 bulan.
Jenis ini dapat tumbuh pada berbagai tipe jenis tanah dengan lapisan tanah yang tebal/dalam, pH tanah asam dan mengendaki tekstur tanah ringan sampai sedang. Manfaat jenis pohon ini cukup banyak. Kayunya dapat digunakan sebagai bahan bangunan ringan, peti, korek api, bahan baku kertas dan vinir/kayu lapis.
Pada umur 10 tahun, pohon sudah dapat disadap getahnya. Dari getah Pinus dapat dibuat gondorukem dan terpentin. Gondorukem digunakan dalam industri batik sedang terpentin digunakan sebagai pelarut minyak cat dan lak.
A. Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Coniferophyta
Kelas : Pinopsida
Ordo : Pinales
Famili : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus merkusii Jungh.& De Vr
(Sumber: www.wikipedia.com)
Teknis Persemaian.
1. Pengadaan biji
Biji Pinus merkusii akan mempunyai viabilitas dan daya kecambah tinggi, apabila diambil dari kerucut yang sudah masak dengan ciri-ciri berwarna hijau kecoklatan dan sisik kerucut yang telah mulai melebar kebiruan sedikit. Pengumpulan buah dapat dilakukan setiap tahun, karena berbuahnya setiap tahun. Biji kering berisi antara 45.000 – 60.000 butir setiap kilogramnya.
Sebellum ditabur sebaiknya dilakukan seleksi biji. Biji yang baik mempunyai ciri-ciri warna kulit bij kuning kecoklatan dengan bintik-bintik hitam, agar bentuk biji bulat, padat dan tidak mengkerut. Untuk menyeleksi biji yang biasa juga digunakan cara perendaman. Biji yang akan digunakan sebagi bibit direndam dalam air dan benih yang tenggelam saja menandakan biji baik. Lama biji direndam air dingin 3 – 4 jam sebelumditabur.
2. Penaburan biji
Pada kegiatan ini yang perlu diperhatikan adalah bahan media tabur yang akan digunakan hendaknya mempunyai persyaratan sebagai berikut :
o Bebas dari hama-penyakit (steril)
o Cukup sarang
o Dapat merangsang proses perkecambahan
Dalam hal ini, media tanam yang digunakan adalah dari top soil dai bawah tegakan Pinus. Setelah proses penaburan, bedengan yang sudah siap ditaburi pula oleh daun-daun pinus. Setelah 10 – 15 hari dari saat penaburan, benih akan berkecambah. Proses perkecambahan berlangsung sampai satu bulan.
3. Penyapihan
Sebelum dilakukan penyapihan terlebih dahulu disiapkan kantong plastik yang berisi media tumbuh. Pinus merkusii adalah jenis tanaman yang melakukan simbiose dengan jamur/mikorhiza. Penularan mikorihiza yang paling baik ialah pada waktu pencampuran media tumbuh. Untuk itu, dalam setiap kantong plastik media tumbuh harus dicampur dengan tanah humus yang berasal dari bawah tegakan tua Pinus merkusii.
Media tumbuh untuk jenis tanaman ini yang paling baik adalah campuran dari tanah, pasir dan kompos dengan perbandingan 7 : 2 : 1 dengan penambahan pupuk NPK sebanyak 0,25 gram setiap kantong yang berisi 300 gram media.
Setelah bibit berumur 5 – 8 minggu di bak tabur kemudian dilakukan penyapihan. Pada saat ini kulit biji sudah terlepas dari kecambah dan bibit telah memiliki daun jarum pertama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyapihan bibit antara lain :
o Semai ditanam berdiri tegak lurus
o Akar tidak boleh terlipat
o Hindarkan semai dari kerusakan
o Lakukan penyapihan pada tempat yang teduh
4. Pemeliharaan
Dalam kegiatan ini perlu dilakukan penyiraman semai secara hati-hati, dan untuk menghindarkan damping off perlu dilakukan penyemprotan dengan fungisida. Upayakan agar bibit selama dipersemaian bebas dari gangguan rumput-rumput liar, Serangga maupun penyakit. Untuk itu kebersihan persemaian sangat menunjang keberhasilan bibit yang disapih.
Beberapa hal yang perlu mendapat perhatia n dalam kegiatan ini antara lain :
o Naungan untuk menjaga kelembaban, menahan percikan air hujan dan mengurangi penguapan.
o Penyiraman secara teratur, setiap hari satu kali pagi hari dan sore hari.
o Pemupukan dengan NPK dengan interval 2 minggu sekali.
o Penyulaman pada kantong plastik yang mati bibitnya atau pertumbuhannya jelek
segera dilakukan.
o Perumputan apabila rumput atau tumbuhan liar lainnya mengganggu pertumbuhan tanaman muda.
o Akar-akar yang keluar dari lubang kantong agar dipotong.

Comments