TB merupakan penyakit yang sangat mematikan. Memakan korban hingga 3 juta orang per tahun.
Muhammad Firman
Jum'at, 17 Desember 2010, 11:46 WIB
VIVAnews - Ingin tahu apakah Anda mengidap Tuberculosis atau TB? Coba meludah ke arah tikus. Dari penelitian terbaru, tikus besar Afrika yang terlatih mampu mendeteksi TB 44 persen lebih baik dibanding manusia yang juga dilatih dan menggunakan mikroskop.
Pada penelitian, ilmuwan meneliti dahak dari 10.523 pasien di Tanzania. Awalnya, sampel-sampel ini dianalisa menggunakan mikroskop oleh sejumlah teknisi terlatih di pusat Direct Observation Treatment Short-Course (DOTS). Setelah itu, giliran tikus yang diberi kesempatan mendeteksinya.
Sebagai informasi, TB merupakan penyakit yang sangat mematikan. Secara global, penyakit ini memakan korban hingga 3 juta kematian per tahun. Menggunakan analisa mikroskopik tradisional, terdeteksi bahwa 1.400 pasien mengidap TB positif. Yang menarik, jika tikus yang melakukan analisa, ternyata mereka yang mengidap TB positif mencapai 2.020 pasien.
“Menggunakan tikus pencium untuk mendeteksi TB tampaknya memang tidak lazim, akan tetapi dari penelitian kami, cara ini berhasil,” kata Alan Poling, ketua tim peneliti dari Western Michigan University, seperti dikutip dari TG Daily, 17 Desember 2010.
Penemuan ini, kata Poling, akan sangat bermanfaat di negara berkembang, di mana seperempat korban tewas akibat metode pendeteksi penyakit TB tersebut belum tersedia secara luas.
Sebanyak 10 tikus raksasa Afrika, yakni Cricetomys gambianus, dilatih untuk meneliti sampel dahak. Setiap kali mereka menemukan dahak yang mengandung tuberculosis, mereka mendapatkan hadiah pisang dan mereka tidak berhenti mengendus jika tidak mendeteksi adanya TB.
Meski terbukti tikus lebih akurat, akan tetapi validitas pengujian ini masih bisa diragukan. Peneliti belum menemukan apa yang membuat tikus sanggup mendiagnosis dahak tersebut.
Detection of TB, the Rat Man Better Than
Want to know if you suffer from tuberculosis or TB? Try spitting in the direction of rats. From a recent study, rats trained Africans who are able to detect TB 44 percent better than the man who also trained and using a microscope.
In the study, researchers examined sputum from 10 523 patients in Tanzania. Initially, samples are analyzed using a microscope by a trained technician at the center of Direct Observation Treatment Short-Course (DOTS). After that, turn mice given the opportunity to detect it.
For information, TB is a highly lethal disease. Globally, the disease took the lives of up to 3 million deaths per year. Using traditional microscopic analysis, detected that 1,400 patients suffering from TB positive. Interestingly, if mice that do the analysis, it turns out those who have reached 2020 positive TB patients.
"Using scent to detect TB rats did not seem unusual, but from our research, how it works," said Alan Poling, chairman of the research team from Western Michigan University, as quoted by TG Daily, December 17, 2010.
This discovery, says Poll, will be very useful in developing countries, where a quarter of deaths from TB disease detection methods are not widely available.
As many as 10 African giant rat, which is Cricetomys gambianus, trained to examine the sputum sample. Each time they found sputum containing tuberculosis, they get gifts of bananas and they do not stop sniffing, if not detect the TB.
Although mice proved more accurate, but the validity of these tests can still be in doubt. Researchers have not discovered what makes the mouse capable of diagnosing sputum.
Comments
Post a Comment
Isi Komentar kamu untuk Posting ini!!