Sebagian besar burung bisa terbang, dan terbang saja sudah merupakan perilaku pertahanan diri yang cukup efektif melawan predator. Namun dari 10 ribu spesies burung yang ada sekarang, ada beberapa spesies dengan perilaku pertahanan diri yang khas. Berikut sejumlah perilaku pertahanan diri aneh dari dunia burung.
Killdeer : Peniru Rusa
Killdeer adalah burung yang ribut dan sering ditemukan di Amerika Utara. Mereka bersarang di tanah sehingga telur dan anaknya sangat rentan dari predator. Untuk melindungi sarangnya, killdeer dewasa memiliki perilaku yang unik. Ketika hewan predator seperti rubah, kucing, atau anjing mendekati sarangnya, burung dewasa akan menjauh dari sarang, menyeret salah satu sayapnya di tanah sehingga mirip dengan rusa (ini mengapa namanya mengandung kata deer yang berarti rusa) yang ketakutan. Sebagian predator akan beralih kepada sang dewasa yang terlihat tidak berdaya, dan mereka menjauhi sarangnya. Setelah sang killdeer berhasil memancing para predator, iapun terbang. Killdeer anak pun memanfaatkan kesempatan menjauhnya predator untuk ikut melarikan diri.
Kukuk Eurasia : Peniru Elang
Burung kukuk eurasia terkenal karena sering meletakkan telurnya di sarang burung lain. Ketika sang anak lahir, ia menghancurkan telur atau anak burung asli (penghuni sarang), sehingga menghapus saingan dan tumbuh lebih cepat daripada anak orang tua pengadopsi. Untuk melindungi dirinya dari ancaman, kukuk betina mengembangkan penampilan mirip elang layang-layang, predator yang memakan burung kecil. Dan didukung oleh kesamaan keduanya. Dengan menyamar menjadi elang, kukuk dapat menakuti burung lain agar menjauh dari sarangnya. Saat elang palsu ada di sana, burung lain tidak berani kembali ke sarang tanpa masalah.
Burung Hantu Pengubur : Peniru Ular
Burung hantu pengubur hidup di padang rumput dan pasir di Amerika. Mereka bersarang di dalam gundukan tanah dan sering menggunakan gundukan hewan lain, namun bila mereka tidak mendapatkan lubang yang kosong, mereka akan menggalinya sendiri. Anak burung hantu pengubur sering ditinggalkan di sarang dan harus berburu sendiri, sehingga rentan terhadap predator seperti kucing rumah, rakun, atau rubah. Untuk melindungi diri, burung hantu pengubur mengembangkan mimikri ular. Ketika merasa terancam, ia mengeluarkan suara desisan seperti ular berbisa yang memang sering hidup di dalam gundukan. Sebagian besar predator akan lari karena takut dengan ular palsu ini.
Burung Hantu Cebol Ferrugin : Mata Palsu
Walaupun burung hantu biasanya pemangsa tikus dan pengerat lainnya, ia juga memangsa burung hantu lain yang lebih kecil, sehingga burung hantu kecil menganggap burung hantu besar sebagai predator. Untuk melindungi anaknya dari serangan burung hantu lain, burung hantu cebol ferugin memiliki dua bintik di bagian belakang kepalanya yang mirip mata. Hal ini akan menghindari serangan predator yang senang menyerang dari belakang.
Comments
Post a Comment
Isi Komentar kamu untuk Posting ini!!