Ikan Salmon Jepang yang dianggap telah punah (AP)
VIVAnews – Spesies salmon asal Jepang yang dianggap telah punah selama 70 tahun ternyata ditemukan hidup di sebuah danau dekat Gunung Fuji. Hal itu berdasarkan temuan Tetsuji Nakabo dan tim ilmuwannya dari Kyoto University.
Kokanee hitam atau “Kunimasu” dalam bahasa Jepang, dianggap telah punah pada 1940. Itu karena pembangunan proyek hidroelektrik yang dilakukan di danau asli di Prefektur Akita utara tersebut membuatnya menjadi lebih asam. Sebelum kejadian tersebut, 100 ribu telur dilaporkan dibawa ke Danau Saiko, tetapi kemudian mati.
Profesor Tetsuji Nakabo menuturkan, ia dan timnya menemukan spesies Kunimasu di Danau Saiko, sekitar 310 mil (500 kilometer) arah selatan dari danau aslinya.
“Aku sangat terkejut. Ini ikan yang sangat menarik, merupakan harta karun. Kami harus melindunginya dan tidak boleh membiarkannya punah lagi,” kata Profesor Tetsuji seperti dikutip dari Associated Press, Rabu 15 Desember 2010.
Spesies ikan ini berwarna zaitun gelap dengan bintik hitam di punggungnya. Kunimasu tumbuh dengan panjang sekitar satu kaki (30 sentimeter).
Nakabo mengakui, danau tersebut bisa menjadi tempat tinggal dan bertahan hidup Kunimasu. Namun, dengan catatan kondisi lingkungan tetap dipertahankan. Ia juga berharap nelayan tidak akan menangkapnya.
Ikan Kunimasu hingga saat ini masih masuk dalam daftar spesies yang telah punah dalam catatan Kementerian Lingkungan Jepang.
Yobukaze Naniwa, dari pihak kementerian mengatakan, temuan Nakabo dan timnya akan diinvestigasi sebelum dimasukkan dalam catatan yang baru akan diperbarui pada 2012. (art)
Japanese Scientists Discover Fish Species
Japanese Salmon as extinct (AP)
VIVAnews - Japanese salmon species are considered to have been extinct for 70 years, it was found living in a lake near Mount Fuji. It was based on findings Tetsuji Nakabo and his team of scientists from Kyoto University.
Kokanee black or "Kunimasu" in Japanese, is considered extinct in 1940. That's because the construction of hydroelectric projects undertaken in the pristine lake in northern Akita Prefecture is making it more acidic. Before the incident, reported 100 thousand eggs were taken to Lake Saiko, but later died.
Professor Tetsuji Nakabo said, he and his team found Kunimasu species in Lake Saiko, about 310 miles (500 kilometers) south of the original lake.
"I was shocked. These fish are very interesting, is a treasure. We must protect and must not let him disappear again, "said Professor Tetsuji as quoted by the Associated Press, Wednesday, December 15, 2010.
This fish species with a dark olive-colored black spots on his back. Kunimasu grows with length of about one foot (30 centimeters).
Nakabo admit, the lake can be a place to live and survive Kunimasu. However, with a record of environmental conditions be maintained. He also hopes fishermen will not catch him.
Kunimasu fish are still on the list of extinct species in the notes to the Environment Ministry of Japan.
Yobukaze Naniwa, from the ministry said the findings Nakabo and his team will be investigated prior to inclusion in the new notes will be updated in 2012. (Art)
Comments
Post a Comment
Isi Komentar kamu untuk Posting ini!!