Pembentukan tanah yang terjadidi permukaan bumiyang terus kelapisan bawah, mengakibatkan terjadi perbedaan lapisan-lapisan tanah diatas bahan induk dan susunan kimia maupun sifat fisiknya. Hal itu diakibatkan oleh adanya proses Eluviasi yaitu proses pencucian oleh air atau proses pemiskinan proses iluviasi yaitu proses penimbunan unsure-unsur hara yang tercuci. Beberapa proses yang mengatur perkembangan tanah di seluruh dunia adalah:
- Proses Pedzolisasi
Merupakasn suatu proses yang menghasilkan tanah podzol, yaitu proses pembentukan humus yang asam dan terkenal dengan nama mor, sebagai hasil dari kumpulan serasah-serasah dari berbagai tumbuhan dan hutan, penguraian serasah lambat kemudian terkumpul dan terjadi permentasi maka membentuk humus. Dengan adanya air hujan yang merembes melalui horison atas akan menjadi sangat masam dan akan menggenangi sisa-sisa tumbuhan tadi sehingga akan terbentuk horizon yang berwarna abu-abu.
- Proses Klasifikasi
Sering terjadi di daratan benua yang memiliki curah hujan rendah, proses pencucian jarang terjadi sehingga pergerakan air yang mengandung hara, liat dan humus tidak ada. Di daerah ini sering terdapat horizon kalsit yang merupakan tempat berkumpulnya kalsium karbonat. Hal tersebut diakibatkan oleh peristiwa erkolasi dari air hujan yang tidak ada.
- Ferratilisasi
Proses pembentukan tanah yang sering terdapat di daerah tropis yang lembab udaranya, yaitu proses perubahan dari bahan induk menjadi tanah yang mengandung kaolinit dan seskuioksida. Tanah-tanah yang terbentuk terutama tanah latosol dan laterit.
- Lessivage
Adalah proses pencucian liat dari suatu horison ke horison lain dalam bentuk suspensi, biasanya dapat terbentuk tanah ultisol.
- Salinisasi
Proses pengumpulan atau penimbunan garam-garam dalam tanah didalam tanah bagian atas dikarenakan oleh adanya penguapan air tanah maka tertinggalah garam-garam. Air tanah dilapisan bawah tanah kandungan garamnya cukup tinggi dengan adanya gaya kapiler tanah itu akan naik.
- Solidisasi
Proses pencucian atau menghilangnya ion-ion natrium dari komplek liat humus.
- Alterasi
Suatu proses pembentukan tanah yaitu proses pelapukan kimia dan fisik. Proses ini akan dilanjut dengan adanya pengaruh perubahan pemindahan dan akumulasi dengan membentuk mineral sekunder seperti liat monmorilonit, kaolinit dan lain-lain.
- Proses Melanisasi
Merupakan proses pembentukan lapisan permukaan tanah lengkap dengan kandungan bahan organis dari sisa tanaman dan hewan yang berwarna kehitaman. Hal ini dicirikan dengan N/C rendah sekitar 12.
- Proses Lixvisasi
Merupakan proses pencucian partikel-partikel tanah halus yang bergerak vertikal ke bawah secara mekanis sehingga perubahan mineral primer dan bahan organik terjadi tidak diperhatikan.
- Humifikasi
Merupakan perubahan bahan organik kasar menjadi humus.
REGULATING THE LAND DEVELOPMENT PROCESS IN THE WHOLE WORLD
Formation of surface soil terjadidi kelapisan bumiyang continue down, resulting in differences in soil layers above the parent material and chemical composition and physical properties. This was caused by the process that is Eluviasi by water washing process or the process of impoverishment process is the process of accumulation iluviasi elements leached nutrients. Some of the processes that regulate land development around the world are:
- Process Pedzolisasi
Merupakasn a process that produces podzol soil, namely the formation of an acid humus and mor-known by the name, as a result of the collection of litter, litter from different vegetation and forest litter decomposition occurs slowly then collected and fermentation, the form of humus. With the rain water that seeps through the horizon above would be very sour and would inundate the remains of plants that will form the horizon was a gray.
2. Classification Process
It often happens on the continent which have low rainfall, infrequent washing process so that the movement of water containing nutrients, clay and humus does not exist. In this region there are often calcite horizon which is the gathering place of calcium carbonate. This is caused by the events erkolasi of rainwater that does not exist.
3. Ferratilisasi
3. Ferratilisasi
The process of soil formation that is often found in tropical moist air, ie the process of change from parent material into soil containing kaolinite and sesquioxides. Soils are formed mainly latosol and laterite soil.
4. Lessivage
Is the process of washing clay from a horizon to horizon in the form of suspension, usually can form Ultisol.
5. Salinization
The process of collection or accumulation of salts in the soil in the top soil due to the presence of ground water evaporation then tertinggalah salts. Underground layer of soil water content is high salts in the presence of capillary force land will rise
6. Solidisasi
The washing process or the disappearance of sodium ions of clay humus complex.
7. Alteration
A process of soil formation of chemical and physical weathering processes. This process will be continued with the effects of changes in transfer and accumulation by forming secondary minerals such as clay monmorilonit, kaolinite and others.
8. Process Melanisasi
It is the process of forming a complete layer of surface soil with organic matter content of the remaining plants and animals are colored black. It is characterized by N / C low around 12.
9. Process Lixvisasi
It is a process of washing fine soil particles that move vertically downward mechanically so that changes of primary minerals and organic matter occur unnoticed.
10. Humifikasi
Constitute a change of coarse organic material into humus.
Comments
Post a Comment
Isi Komentar kamu untuk Posting ini!!