Sejarah Dan Definisi Ilmu Tanah
Sejarah perkembangan kehidupan manusia, berpindah-pindah, hal ini mereka lakukan sebagai upaya untuk mencari sebidang lahan yang baik dan subur untuk melaksanakan kegiatan pertanian yang primitif. Pada waktu itu kesulitan akan mencari lahan belum menemui kesulitan.
Seiring dengan perkembangannya, peradaban manusia dan perkembangan ilmu pertanian dari waktu ke waktu yang begitu pesat memaksa untuk menghentikan pola kegiatan pertanian primitif. Keadaan yang demikian sangat terasa oleh petani terutama oleh petani yang kesulitan untuk mendapatkan lahan-lahan yang mempunyai kesuburan yang tinggi, dikarenakan kegiatan pertanian tanpa memperhatikan pedoman pengolahan tanah, dengan semakin banyak lahan/ tanah yang mengalami degradasi unsur hara secara drastis, sehingga semakin banyaj lahan-lahan yang marjinal dan dapat menimbulkan masalah terutama masalah tanah kering dan tanah kritis.
Dari hal di atas maka untuk mengantisipasi degradasi unsur hara dan mempertahankan kesuburan tanah maka mulailah orang memikirkan dan mempelajari tentang hal ihwal tanah. Maka muncullah yang di namakan ilmu tanah.
Ilmu Tanah Umumnya (General Soil Science) yaitu ilmu yang mempelajari hal ohwal atau sifat-sifat tanah secara umum yang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu Pedologi dan Edhaphologi.
Menurut Syaripudin bahwa pedologi (menurut ilmu murni) adalah ilmu tanah yang mempelajari tanah sebagai satu bagian dari alam yang berada di permukaan kulit bumi yang menekankan hubungan antara tanah itu sendiri dengan faktor-faktor pembentuknya.
Menurut Hrdjowigeno, Pedologi adalah ilmu yang mempelajari proses-proses pembentukan tanah beserta faktor-faktor pembentuknya, klasifikasi tanah, survey tanah dan cara-cara pengamatan tanah dilapangan.
Edhanpologi adalah ilmu yang mempelajari tanah sebagai alat produksi pertanian yaitu yang menekankan hubungan antara tanah dengan tanaman. Cabang agronomi, Biokimia dan ilmu lainnya.
Pengertian Tanah
Pengertian mengenai tanah dapat berbeda-beda mendefinisikannya tergantung dari bagaimana tanah itu dilihat. Ada 2 definisi tanah dewasa ini dikemukakan adalah berdasarkan 2 pemikiran yang berbeda yaitu pemikiran yang berdasarkan Kimia dan Biologi.
Seorang ilmuan Jerman, yaitu Yustusvon liebig (1840) mengemukakan bahwa tanah sebagai laboratorium kimia karena di dalam tanah terjadi proses penguraian kimia dan reaksi-reaksi sintesis secara sembunyi. Sedangkan ahli edologi menyatakan bahwa tanah-tanah terbentuk dari batuan-batuan dengan sejumlah bahan organik tertentu sebagai hasil penguraian sisa-sisa tumbuhan.
2 ahli dari amerika dan Rusia yaitu, Nilgard dan Docuchaiev mengatakan: Pengertian tanah harus dihubungkan dengan Iklim dan digambarkan sebagai daerah geografi yang luas yang dalam sekala peta dunia tidak hanya dihubungkan dengan lingkungan tumbuhan.
Tahun 1917 Ramman seorang jerman menggambarkan tanah sebagai batuan-batuan yang dirombak menjadi partikel-partikel yang kecil yang kira-kira telah diubah secara kimiawi, bersama-sama dengan sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang hidup didalam dan diatasnya.
Joffe mendefinisikan tanah melihat dari fisika, kimia, biologi dan memperhatikan segi morfologi. Tanah adalah suatu benda alam yang tersusun dari unsur-unsur hewani dengan bahan organik yang dibedakan ke dalam horison-horison dengan kedalaman yang dapat dibedakan dari bahan dibawahnya dalam hal morfologi dan sifat fisikan, kimia dan biologi tanah.
Ahli bangunan: Tanah sebagai berdiri bangunan
Ahli pertanian: Sebagai tempat tumbuh tanaman.
Pengertian tanah adalah: Suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil dari pelapukan batuan dan bahan organik, sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan yang merupakan medium pertumbuhan tanaman dengan sifat-sifat tertentu yang terjadi akibat gabungan dari faktor iklim, bahan induk jasad hidup, topografi dan waktu pembentukan.
Comments
Post a Comment
Isi Komentar kamu untuk Posting ini!!