Skip to main content

Para ilmuan Mengembangkan “Kriptonit” berlemak untuk mengalahkan “kuman super” kebal aneka obat



Sabtu, 18 Juni 2011 - "kuman super,” yang dapat menyebabkan penyakit yang tersebar luas dan kebal pada sebagian besar, bila tidak semua, jenis antibiotika konvensional, masih memiliki kelemahan.
Sebuah tim ilmuan Kanada menemukan campuran agen antimikroba khusus yang ada dalam campuran lemak dapat meningkatkan efektivitas agen-agen tersebut untuk membunuh bakteri kebal. Penemuan ini diterbitkan online dalam The FASEB Journal.
Menurut seorang peneliti yang terlibat dalam studi ini, Richard Epand, Ph.D. dari Jurusan biokimia dan ilmu biomedik Universitas McMAster di Hamilton, Ontario, Kanada, “Studi ini dapat membantu mengatasi pengaruh mematikan bakteri kebal obat yang menjadi masalah klinis yang semakin penting, khususnya di rumah sakit.”
Untuk melakukan penemuannya, Epand dan koleganya melakukan eksperimen menggunakan sekelompok tikus yang diinfeksi dosis mematikan Escherichia coli (E. coli) kebal obat. Para peneliti kemudian merawat para tikus dengan kombinasi obat konvensional atau kombinasi obat yang dikapsul dalam campuran lemak. Mereka menemukan campuran lemak tertentu menyebabkan obat bertindak serentak secara selaras. Dalam bentuk ini, obat jauh lebih efektif dalam meningkatkan laju kelangsungan hidup tikus karena mereka mengatasi mekanisme seluler yang digunakan bakteri ini untuk mengalahkan agen terapetik.
Studi ini juga menunjukkan penggunaan baru famili agen antimikroba baru bernama  oligo-acyl-lysyl, yang berpotensi digabung dengan obat lain dan campuran lemak dengan sifat sama untuk menjadi landasan aplikasi khusus lainnya.
“Seperti kita telah lihat dalam wabah E. coli terbaru di Jerman, bakteri dapat bermutasi untuk menjadi kuman super yang kebal antibiotik,” kata Gerald Weissmann, M.D., Editor kepala The FASEB Journal. “Terima kasih pada terapi antibiotik berbasis lemak baru ini, bakteri kebal berbagai obat dapat mulai lebih mirip Jimmy Olsen ketimbang Superman.”
Sumber berita:
Federation of American Societies for Experimental Biology

Comments