Skip to main content

Terungkapnya Rahasia Warna Kumbang Putih



Apa yang membuat seekor kumbang putih berwarna begitu putih cerah? Sebuah penelitian baru mampu memperlihatkan sebuah jaringan luar biasa setebal 250 nm di bawah cangkang kumbang sebagai asal dari warna cemerlang tersebut. Investigasi ini memberikan penjelasan mengenai sebuah keunikan alam dan juga dapat memberikan gagasan metode baru untuk membuat struktur ultra tipis yang cemerlang yang dapat diaplikasikan dalam bidang teknologi tampilan.
Sebenarnya warna cerah dan menarik banyak ditemukan di berbagai macam spesies hewan. Namun hewan yang mampu menghasilkan warna putih begitu cemerlang sangat jarang dijumpai. Cyphochilus, jenis kumbang yang ditemukan di Thailand dan kawasan Asia tenggara lainnya memiliki kemampuan tersebut. Para ahli menduga warna putih dalam cangkang kumbang tersebut yang menutupi bagian tubuh, kepala, dan kaki membantu serangga ini untuk berkamuflase menyerupai warna jamur putih. Sumber dari warna putih kumbang tersebut yang lebih tipis dari produk buatan manapun sekarang sudah terungkap.
Dengan bantuan mikroskop elektron, para peneliti di Inggris mengungkapkan bahwa cangkang dari kumbang yang berukuran panjang 250 μm, lebar 100 μm, dan hanya setebal 5 μm tersusun dari jalinan serat yang tersusun acak yang saling berhubungan setebal 250 nm. Menurut grup peneliti yang beranggotakan ilmuan fisika Pete Vukusic dan Joseph Noyes dari the University of Exeter dan Benny Hallam dari Imerys Minerals, di Cornwall, susunan acak dan periodisitas dalam jaringan serat dan susunan yang jarang dari serat tadi serta kontras yang lebar dalam refraktif indek relatif terhadap udara merupakan sumber dari penampakan warna putih bersinar (Science 2007, 315, 348).
Kumbang putih menggantungkan penampakan putih cerahnya pada jaringan serat yang menyusun cangkang yang melingkupi tubuhnya.
Berbeda dengan warna jenis hewan lainnya yang ada pada sayap atau bagian lain, yang biasanya warna tersebut bersumber dari pigmen atau struktur periodik, warna putih ini merupakan hasil dari struktur acak dan kurang teratur. Vukusic menerangkan, serupa dengan struktur yang tidak teratur dari komponen penyusun salju dan susu, ketidakteraturan dari serat yang renggang dalam cangkang kumbang merupakan bahan yang sangat efisien untuk menyebarkan semua panjang gelombang dari cahaya yang masuk, yang menyebabkan cangkang tersebut berwarna sangat putih.
Mempertimbangkan bahwa cangkang tersebut hanya setebal 5 μm, maka cangkang ini merupakan bahan yang luar biasa berwarna putih cemerlang, menurut para peneliti. Untuk membuktikannya maka mereka memakai standar putih dari industri. Kertas putih yang merupakan susunan acak dari serat selulosa yang telah diputihkan hanya 8% lebih putih jika dibandingkan dengan cangkang kumbang, padahal kertas putih umumnya memiliki ketebalan 25 kali dari cangkang kumbang.
Efisiensi dari pemantulan cahaya yang dimiliki oleh jaringan serat mungkin suatu saat dapat diaplikasikan pada teknologi tampilan. Sebagai contoh dapat dipakai sebagai lapisan fleksibel ekstra tipis untuk bagian belakang dari lampu putih. Alam telah menunjukkan struktur yang sangat tipis dengan warna yang sangat terang, kata Vukusic. Maka terserah dari kita sekarang untuk mengambil ide ini dan memikirkan dimana bisa diaplikasikan.

 

 

Secret revelations Color White Beetle

What makes a white beetle white in color so bright? A new study can show a remarkable network of 250 nm thick under the shell of the beetle as the origin of these brilliant colors. This investigation provides a description of a unique nature and also to give the idea a new method for making ultra-thin structure of the bright that can be applied in the field of display technology.

Actually, bright and attractive colors are found in various animal species. However, animals that can produce such brilliant white color is very rarely encountered. Cyphochilus, beetle species found in Thailand and other southeast Asian region has this capability. Experts suspect the white color of the beetle shell covering the body, head and feet helps these insects camouflaged to resemble the color of white mushrooms. Sources of white beetles, which are thinner than any man-made product is now revealed.

With the help of electron microscope, researchers in Britain revealed that the shells of beetles length 250 μm, width 100 μm, and only the thickness of 5 μm is composed of randomly arranged fiber fabric of interconnected thick as 250 nm. According to the group which consists of scientists physics researcher Pete Vukusic and Joseph Noyes of the University of Exeter and Benny Hallam of Imerys Minerals, in Cornwall, a random arrangement and periodicity in the fiber network and the arrangement of the fibers were rare and a wide contrast in refractive index relative to Air is the source of shining white appearance (Science 2007, 315, 348).
White beetle hung bright white appearance on the network of fiber that make up the shell surrounding the body.

In contrast with the color of other animals that exist on the wing or other parts, which are usually color comes from pigments or periodic structure, this white color is the result of random structure and less regular. Vukusic explained, similar to the irregular structure of the composition of snow and milk, the irregularity of a tenuous fiber in the shell of the beetle is a very efficient material to spread all wavelengths of incoming light, which causes the shell color is white.

Considering that only the shell thickness of 5 μm, then the shell is a remarkable material that bright white, according to the researchers. To prove this then they wear a white standard of the industry. White Paper which is a random arrangement of the cellulose fibers that have been bleached white only 8% more compared with beetle shells, whereas the white paper generally has a thickness of 25 times from beetle shells.

The efficiency of reflection of light which is owned by the fiber network may someday be applied to the display technology. As an example can be used as extra thin flexible layer to the back of a white light. Nature has shown a very thin structure with a very light color, says Vukusic. So it's up from us now to take this idea and think that can be applied.

Adapted from: http://pubs.acs.org/cen/news/85/i04/8504notw4.html

Comments