Skip to main content

Metode Cangkok untuk Perbanyakan Bambu Betung (Dendrocalamus asper Shultes f. Baker sx Hyne) dan Bambu Ampel (bambusa vulgaris Schrader ex Wendland).


Oleh: Here Nurhayati

Bambu betung merupakan bahan baku untuk konstruksi bangunan, jembatan dan barang kerajinan. Rebungnya terkenal paling enak dikonsumsi sebagai makanan. Bambu ampel lebih sering dimanfaatkan untuk pembuatan alat-alat rumah tangga, bahan baku kertas, kerajinan tangan, daunnya bisa dimanfaatkan sebagai pakan perbanyakan vegetatif yang sering dilakukan adalah stek batang dan stek cabang. Perbanyakan dengan cara cangkok masih jarang digunakan.
Percobaan dilakukan di laboratorium Farming System, darmaga dari bulan Febuari 1996 sampai dengan Juli 1996. Tujuan percobaan adalah untuk mempelajari kemungkinan perbanyakan bambu dengan cangkok dan pengaruh pengirisan keberhasilan cangkok.
Percobaan dilakukan menggunakan rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan. Faktor perlakuan adalah jenis bambu dan cara pencangkokannya. Jenis bambu yang digunakan adalah bambu betung (B1) dan bambu Ampel (B2). Cara pencangkokan yang dilakukan adalah tanpa irisan (I1) dan dengan irisan (I2)
Bambu beutung dan Bambu ampel dapat diperbanyak dengan cara cangkok. Persentasi cangkokan bertunas dari bambu betung dan bambu ampel adalah 56,67% dan 41,57%, sedangkan persentase jumlah cangkokan berakar sebesar 53,33% untuk bambu betung dan 68,33% untuk bambu ampel.
Faktor pengirisan berpengaruh positif terhadap keberhasilan pertumbuhan perakaran dan pertunasan. Cangkokan bambu betung dan bambu ampel yang mendapat perlakuan pengirisan memiliki jumlah cangkokan yang bertunas dan berakar yang lebih tinggi daripada cangkokan yang tidak mendapat perlakuan pengirisan.
Cangkokan yang mendapat perlakuan pengirisan memiliki persentase jumlah cangkokan bertunas dan berakar sebesar 60% dan 71,67% sedangkan pencangkokan tanpa perlakuan pengirisan hanya 38,33% bertunas dan 50% berakar.
Buluh bambu yang berumur satu tahun cenderung memiliki pertumbuhan perakaran yang lebih baik dibanding buluh bambu yang berumur lebih tua. Bambu hasil cangkokan yang ditanam di polibag memiliki persentase keberhasilan tumbuh yang tinggi yaitu 100% untuk bambu ampel dan 90,62%untuk bambu betung.


Comments