Skip to main content

Sikas, Si Tanaman Purba



Konon sikas sudah ada sejak zaman dinosaurus. Daunnya tajam-tajam, tampilannya eksotik. Batangnya bertekstur kasar, mungkin mirip kulit dinosaurus.
Sikas diperkirakan sudah berusia ratusan juta tahun. Usianya ini tergolong purba. Makanya, sikas pun banyak dicari orang.
Habitat sikas tersebar di berbagai benua di dunia. Asia termasuk di dalamnya. Sebagai bagian dari Asia, Indonesia merupakan salah satu habitat sikas. Sumatera adalah habitat terbesarnya. Jenis revoluta paling banyak ditemui. Sekilas melihat perawakan sikas revoluta boleh dikata mirip dengan pohon kurma. Batangnya bersisik, mirip nanas. Daunnya runcing, seperti jarum, berwarna hijau tua.
Pertumbuhan tanaman purba ini terbilang lambat. Dalam satu tahun, ia hanya bertambah tinggi kira-kira 10 cm. Begitu pula dengan kemunculan daunnya. Tidak lebih dari satu helai daun, setiap tahun. Pertumbuhan yang lambat ini menjadi salah satu faktor yang membuatnya mahal.
Anakan sikas revoluta biasanya dijual dengan harga Rp 75.000-Rp 150.000 per pot. Sedangkan harga sikas yang tingginya mencapai kurang lebih 1 meter, bisa mencapai Rp1 juta-Rp 3 juta. Sikas yang diimpor dari Meksiko dan Afrika harganya lebih mahal.
Satu lagi keistimewaan tanaman yang termasuk langka ini. Ia tak rewel, tak menuntut banyak perhatian, dan bandel. Sikas sangat menyukai sinar matahari. Ia bisa diletakkan di dalam maupun luar ruangan. Penyiraman pun tak perlu sering dilakukan. Cukup satu sampai dua kali dalam satu minggu.
Kunci kesuburannya, seperti juga pada tanaman lain, adalah media tanam. Sikas membutuhkan media tanam yang porositasnya tinggi. Anda bisa gunakan campuran pasir malang dan tanah. Agar lebih subur, beri pupuk kandang.
Ingin memperbanyak sikas? Secara alami sikas berkembang biak secara generatif, dengan kawin dan biji. Bisa juga secara vegetatif, dengan pemisahan anakan.
Sumber: http://floradanfauna.wordpress.com/2010/05/09/sikas-si-tanaman-purba/



Cycads, The Ancient Plants
It is said that cycads have existed since the dinosaur era. The leaves are sharp, it looks exotic. Coarse-textured the stem, perhaps similar to dinosaur skin.
Cycads estimated hundreds of millions of years old. Age is quite ancient. Hence, cycads was much in demand.
Habitat cycads scattered in different continents in the world. Asia is included. As part of Asia, Indonesia is one of the habitats cycads. Sumatra is the largest habitat. Revoluta type most common. Overview saw stature cycads revoluta virtually similar to the palm tree. Trunk scaly, like pineapple. The leaves are pointed, like needles, dark green.
Ancient plant growth is fairly slow. Within one year, he only grew a height of approximately 10 cm. Similarly, the emergence of leaves. No more than one leaf, every year. This slow growth is one factor that makes it expensive.
Tillers revoluta cycads are usually sold at Rp 75,000-Rp 150,000 per pot. While the high price of cycads which reaches approximately 1 meter, can be reached Rp1 million to Rp 3 million. Cycads imported from Mexico and Africa are more expensive.
One more feature of plants that include this rare. He did not fuss, do not demand much attention, and stubborn. Cycads are very like the sun. He can put in indoor or outdoor. Watering did not need to be frequent. Enough of one to two times a week.
Key fertility, as well as in other plants, is the planting medium. Cycads require high porosity growth media. You can use a mixture of sand and dirt poor. To be more fertile, give manure.
Want to reproduce cycads? Cycads naturally breed in generative, with mating and seed. It could also vegetatively, with the separation of tillers.
 

Comments

Post a Comment

Isi Komentar kamu untuk Posting ini!!