Skip to main content

Spesies Baru Kadal Raksasa Ditemukan di Filipina




Beberapa ahli biologi melaporkan temuan spektakuler, yaitu berupa satu spesies kadal raksasa, reptil dengan panjang seukuran orang dewasa dan dianugrahi dua kelamin.
Hewan melata yang tersembunyi tapi berwarna cerah itu, monitor lizard, adalah sepupu dekat komodo di Indonesia, kata para ahli biologi tersebut, Rabu (6/4), sebagaimana dikutip dari AFP dan Reuters. 
Tetapi tak seperti komodo, yang menakutkan, Hewan itu yang diburu untuk diambil dagingnya adalah karnivora dan tak menyantap daging busuk. Malah hewan itu selalu bersikap damai dan sangat menikmati buah.
Kadal itu, yang diberi nama "Varanus bitatawa", memiliki panjang dua meter tapi bobot hanya 20 kilogram, demikian perhitungan yang disiarkan oleh Royal Society, Inggris, dan dikutip oleh AFP serta Reuters.
Hewan tersebut ditemukan di satu lembah sungai di Pulau Luzon, Filipina utara, setelah mampu bertahan hidup karena hilangnya habitat dan perburuan oleh rakyat setempat --yang memanfaatkannya sebagai makanan, kata Rafe Brown dari University of Kansas --yang timnya mengkonfirmasi temuan itu.
Jumlah kadal yang bertahan hidup tak diketahui.
Spesies tersebut hampir dipastikan adalah hewan yang sangat terancam, dan mungkin sudah punah tanpa dimasukkan ke dalam daftar seandainya saja hewan jantan besar tak diselamatkan oleh seorang pemburu pada Juni lalu.
"Hewan itu hidup di pepohonan, jadi tubuhnya tak bisa sebesar komodo, hewan sangat besar yang memakan sangat banyak daging segar," kata Brown melalui telefon kepada wartawan Reuters. "Hewan ini adalah pemangsa buah dan kadal ketiga pemakan buah di dunia."
Menemukan spesies vertebrata besar adalah peristiwa langka, kata Brown. Kadal itu, spesies baru dari jenis Varanus, pemalu dan dapat bersembunyi dari manusia, pemangsa utamanya, dan dapat menjelaskan mengapa hewan tersebut telah tak terdeteksi oleh ilmuwan dalam waktu yang sangat lama.
Ahli biologi pertama melihat gambar kadal besar yang berwarna cerah pada 2001, ketika orang yang meneliti daerah tersebut bertemu dengan beberapa pemburu yang sedang membawa bangkai kadal warna-warni, tapi spesies tersebut pada saat itu tak memberi pengenalan ilmiah.
Dalam beberapa tahun kemudian, kata Brown, ahli etnobiologi terus mendengar cerita "mengenai kedua jenis kadal ini yang disukai banyak orang karena daging mereka terasa lebih enak dibandingkan dengan kadal yang hidup di tanah; hewan ini digambarkan sebagai hewan yang lebih besar dengan warna lebih cerah".
Kedua jenis kadal yang digambarkan oleh masyarakat setempat adalah dua nama buat hewan yang sama, kata Brown.
Pada 2009, mahasiswa strata 1 pada akhir ekspedisi dua bulan terus-menerus menemukan tanda kadal besar. Ada goresan kuku di pepohonan dan perdu pohon pandan, yang buahnya disukai oleh kadal.
Beberapa pemburu yang telah mendengar ketertarikan tim tersebut membawakan kadal jantan dewasa yang nyaris mati ke kamp mereka. Tim itu mematikan hewan tersebut dan melakukan pemeriksaan genetika yang mengkonfirmasinya sebagai spesies unik, kata Brown.
Analisis DNA memperlihatkan ada perbedaan genetika yang mendalam antara kadal baru itu dan keluarga terdekatnya, "monitor lizard", yang juga pemangsa buah tapi hidup di ujung selatan Pulau Luzon, dan bukan di ujung utara --tempat tinggal "monitor lizard" hutan.
Ditemukannya spesies langka semacam itu di daerah yang berpenduduk padat, tempat yang telah kehilangan sangat banyak tanaman, "menjadi kejutan luar biasa", kata beberapa penulis laporan di jurnal Biology Letters.
Temuan penting lain dalam beberapa dasawarsa ialah kera kipunji, yang menghuni gugusan kecil hutan di Tanzania, dan saola -keluarga sapi yang tinggal di hutan dan hanya ditemukan di Vietnam serta Laos.
"Varanus bitatawa" memiliki tanda unik dan anatomi seks yang tak biasa, kata studi tersebut.
Kaki dan tubuhnya yang bersisik dipenuhi warna biru-hitam dengan titik-titik berwarna kuning-hijau pucat, sementara ekornya ditandai dengan bagian berselang-seling warna hitam dan hijau.
Kadal jantannya memiliki dua penis, yang disebut hemipene, yang juga ditemukan pada ular dan kadal lain.
Kedua penis itu seringkali digunakan secara bergantian, dan kadangkala berisi duri atau pengait yang bergungsi sebagai jangkar untuk melekatkan kadal betina selama terjadi hubungan.

"Varanus bitatawa" memiliki kerabat di bagian selatan Pulau Luzon, "Varanus olivaceus", tapi kedua spesies itu terpisah oleh tiga lembah sungai dan jurang sepanjang 150 kilometer serta tak pernah bertemu.(C003/A024)

http://www.antaranews.com/berita/1270623596/spesies-baru-kadal-raksasa-ditemukan-di-filipina



New Species Discovered in Philippines Giant Lizard
Some spectacular biologists reported findings, which formed as a single species of giant lizard, a reptile with a long-sized adults and was awarded two sexes.
Reptiles hidden but it is brightly colored, monitor lizard, is a close cousin of the Komodo dragon in Indonesia, said the biologists, on Wednesday (6 / 4), as cited by AFP and Reuters.
But unlike the dragon, a scary, Animals that are hunted for meat is a carnivore and do not eat rotten meat. In fact, it has always been peaceful animals and really enjoy the fruit.
Lizard, which was named "Varanus bitatawa", has a length of six feet but weighs only 20 pounds, according to calculations published by the Royal Society, Britain, and was quoted by AFP and Reuters.
The animal was found in a river valley on the island of Luzon, northern Philippines, after able to survive due to habitat loss and poaching by local people - who use it as food, said Rafe Brown from the University of Kansas - the team confirmed the finding.
The number of surviving lizards is not known.
The species is almost certainly an animal that is endangered, and perhaps already extinct without inserted into the list if only large males was rescued by a hunter in June.
"Animals that live in trees, so his body could not be of dragons, a huge animal that ate a lot of fresh meat," Brown said by telephone told Reuters reporters. "These animals are predators of fruit and fruit-eating lizard-third of the world."
Finding a large vertebrate species are rare events, Brown said. Lizard, new species of Varanus species, shy and may hide from humans, its main predators, and may explain why the animal had gone undetected by scientists in a very long time.
Biologists first saw pictures of the brightly colored lizards in 2001, when people are researching the area met with some hunters who was carrying a multicolored lizard carcasses, but the species at that time did not give a scientific introduction.
In a few years later, Brown said, experts etnobiologi kept hearing stories "about these two types of lizards that people liked them because the meat taste better than the lizards that live in soil, animals were described as larger animals with more bright colors" .
Both types of lizards are described by the local community are two names for the same animal, Brown said.
In 2009, students strata 1 at the end of a two-month expedition to find signs of ongoing large lizards. There are nail scratches on trees and shrubs pandanus tree, whose fruits are preferred by lizards.
Some hunters who have heard of interest in these teams bring an adult male lizard that was almost dead to their camp. The team was off the animal and genetic examination of confirming it as a unique species, Brown said.
DNA analysis shows there is a deep genetic differences between the new lizards and immediate family, "monitor lizard", which are also predators of fruit, but live on the southern tip of Luzon Island, and not in the far north - a place to live "monitor lizard" forest.
The discovery of such rare species in densely populated areas, places that have lost so many plants, "a wonderful surprise", said a few authors report in the journal Biology Letters. Another important finding in decades is kipunji monkeys, which inhabit a small group of forest in Tanzania, and saola-cow family that lived in the forest and is found only in Vietnam and Laos.
"Varanus bitatawa" has a unique and unusual sexual anatomy, the study said.
Scaly legs and body are filled with blue-black with yellow dots pale-green, while the tail is marked by the alternating black and green.
Male lizards have two penises, called hemipene, which is also found in snakes and other lizards.
Both the penis is often used interchangeably, and sometimes contain spines or hooks that bergungsi as an anchor for attaching a female lizard during a relationship.
"Varanus bitatawa" have relatives in the southern part of Luzon Island, "Varanus olivaceus", but the two species were separated by three river valleys and gorges as far as 150 miles and had never met. (C003/A024)

Comments