Skip to main content

Burung Jalak Bali (Leucopsar rothschildi)




sepintas penampilannya mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. 
Burung Jalak Bali Pertama kali dilaporkan penemuannya oleh Dr. Baron Stressmann seorang ahli burung berkebangsaan Inggeris pada tanggal 24 Maret 1911. Atas rekomendasi Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn mengadakan penelitian lanjutan (tahun 1925) dan menemukan penyebaran burung Jalak Bali mulai dari Bubunan sampai dengan Gilimanuk dengan perkiraan luas penyebaran 320 km2. Pada tahun 1928 sejumlah 5 ekor Jalak Bali di bawa ke Inggeris dan berhasil dibiakkan pada tahun 1931. Kebun Binatang Sandiego di Amerika Serikat mengembangbiakkan Jalak Bali dalam tahun 1962 (Rindjin, 1989).
Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Jalak Bali, Curik Putih, Jalak Putih Bali merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan sebaran terluasnya antara Bubunan Buleleng sampai ke Gilimanuk, namun pada saat ini  terbatas pada kawasan Taman Nasional Bali Barat tepatnya di Semenanjung Prapat Agung dan Tanjung Gelap Pahlengkong yang habitatnya bertipe hutan mangrove, hutan pantai, hutan musim dan savana.
Klasifikasi Burung Jalak Bali :
Phylum (Chordata),
Ordo (Aves),
Family (Sturnidae),
Species (Leucopsar rothschildi)  (Stressmann 1912)



Bali Starling Bird (Leucopsar rothschildi)
First glance looks similar to bird and bird starling Starling White Suren, Bali Starling Bird has specific characteristics, among them a white feather in his entire body except the tip of the tail and wings black. Bali Starling bird's eyes dark brown, the area around the eyelids are not feathered with dark blue, crested bird Bali Starling has a lovely, both on the male sex or in females, Bali Starling has the legs are gray blue with 4 fingers ( 1 to 3 to the rear and front), Part taper with a length 2-5 cm, with a distinctive shape on the top where there is a flattened elevation upright. Color half of the gray-black with yellow tip brown.
Bali Starling bird was first reported discovery by Dr. Baron Stressmann a British ornithologist nationality on March 24, 1911. On the recommendation Stressmann, Dr. Baron Victor Von Plessenn conduct advanced research (in 1925) and find the Bali Starling bird distribution ranging from Bubunan to Gilimanuk wide with an approximate spread of 320 km2. In 1928 some 5 tail Bali Starling brought to England and successfully cultured in 1931. Sandiego Zoo in the United States breed in the 1962 Bali Starling (Rindjin, 1989).
Bali Starling (Leucopsar rothschildi) with a local name Bali Starling, Curik White, White Bali starling is one of the endangered species and is endemic in Indonesia precisely in the island of Bali, with the broadest distribution among Bubunan Buleleng to Gilimanuk, but at this time limited to the West Bali National Park area, exactly at the Cape Peninsula and the Great Dark Prapat Pahlengkong that habitat type mangrove forest, beach forest, monsoon forest and savannah.
Bali Starling Bird Classification:
Phylum (Chordata),
Order (Aves),
Family (Sturnidae)
Species (Leucopsar rothschildi) (Stressmann 1912)

Comments